15.5.09

Aku.......

Kemarin malem temen g ngomong ma g tentang tulisan di blog g yang berbicara tentang keberanian kita mengungkapkan perasaan kita kepada orang yang kita sayangi atau kita cintai. Karena perkataan dia itu sempet terbersit dipikiran g tentang seandainya g nggak pernah ngutarain perasaan g ke tuh ce mungkin nggak sesakit ini tapi g pikir lagi klo g tau bakal sesakit ini apa g akan tetep ngomong ma dia ? apa g akan tetep ngutarain perasaan g ke tuh ce ? yah yang berlalu biarlah berlalu tapi ada satu hal yang paling g seneng saat g ngutarain perasaan g ke dia yaitu g merasa lega banget and g merasa beban yang g tanggung berkurang karena akhirnya dia tau perasaan g dan g nggak mau urusan terhadap respon dia ke g nantinya. Klo dia ngejauhin g ya nggak papa dan berarti g harus ulang dari 0 dan mencoba untuk baek ma dia. Klo dia biasa aja ada 2 kemungkinan g diberi lampu hijau atau g cuma dianggep temen biasa. Klo g berharap klo dia nggak ngejauhin g walau dia nolak g. Sekarang g ngerasa berterima kasih banget karena g udah belajar bagaimana cara mencintai orang lain dengan tulus dan g bisa mencintai orang sebaik dia.

Sebuah cinta tak sempurna jika tak saling menerima
Sebuah rasa tak tersampaikan bila tak diucapkan
Sebuah perbuatan takkan bermakna jika tak ada kasih dalamnya
dan sebuah kasih tak bermakna lagi jika kita tidak bisa menerima kekalahan

......
pedih aku rasakan
kenyataannya
cinta tak harus
selalu miliki
.......

Saat g kehilangan dan tak bisa memilikinya g kadang berpikir itu sangat nggak adil tapi g juga berpikir bahwa g itu beruntung bahwa g bisa mencintai seseorang dan itu dengan sepenuh hati g, sepenuh jiwa g. menurut g klo g cinta ma seseorang maka g akan berkorban apapun demi kebahagian dia meskipun kebahagian dia itu bukan g. tapi itulah definisi cinta bagi g mungkin munafik sih tapi nyatanya sekarang g fine2 aja.

ah dah pagi nih udah dulu ah mau ngerjain tugas besok ......
- I still love U -

13.5.09

Dongeng dari Angin yang bertiup

Dongeng dari Angin yang bertiup ------>

Ada orang yang berkelana karena banyak masalah yang terjadi didalam hidupnya. Dia berjalan terus ke Utara sampai suatu hari ia berhenti karena ada yang bertanya kepadanya. Apa itu ? Kenapa batu itu lebih dingin dari aku ? tanya air yang membeku kepadanya. Ini hatiku , Aku tidak tahu kenapa! jawabnya kepada es itu. Dia melanjutkan perjalanannya ke Timur. Namun ada yang bertanya padanya. Apa itu? Kenapa lebih tandus daripada aku? tanya tanah yang gersang kepadanya. Ini hatiku Aku tidak tahu kenapa! jawabnya kepada tanah yang gersang itu. Dia akhirnya melanjutkan perjalanannya ke Selatan. Saat dia duduk disebuah pohon ada yang bertanya kepadanya. Apa itu ? Kenapa lebih busuk dan kusam dari aku? sampai ulat pun tak mau ada disana. Dia mencari-cari sumber suara itu dan akhirnya dia tahu dari mana asalnya. Ini hatiku, Aku tidak tahu kenapa! jawabnya kepada apel yang busuk yang berada di sampingnya. Akhirnya dia melanjutkan perjalanannya ke Barat dan sampailah di sebuah Oasis di sebuah padang gurun yang gersang. Pikirnya dia dapat menyegarkan hatinya disana namun dia terkaget dan berkata "Dimana hatiku ? Dimana hatiku?". Ada suara yang menjawabnya dengan lirih "Bukannya itu pasir? makanya tadi aku terbangkannya ke seluruh penjuru gurun ini" kata angin sepoi dengan damainya. Ternyata hatinya telah hancur dan menjadi pasir yang tersebar di segala penjuru gurun itu. Akhirnya sang pengelana mencari butiran hatinya ke seluruh penjuru gurun dan namun saat telah cukup banyak butiran itu kembali terbang terbawa angin. Akhirnya sampai sekarangpun ia masih mencari butiran-butiran pasir hatinya dan berharap suatu hari akan kembali lagi.