Gelap sunyi Malam sendiri
Bintang hilang bulan sembunyi
Mentari redup hilang hidup
Sepi sedih tandas tuntas
Tanah retak tiang menghilang
Bunyi jangkrik nyaring terdengar
Suara angin terdengar merdu menyayat hati
Sinar mentari teduh membakar diri
Dunia tenang jerit neraka terdengar
Segalanya sekarang berbalik
Jejak kaki sekarang sendiri
Adakah retak dalam diri???
Adakah yang hilang???
Bukan retak hati ini tapi......
Sekarang hati hancur bagai debu hilang tertiup angin
Kucoba tahan kucoba kumpulkan tetapi........
tak tersatukan lagi hati ini
dimana pujaan hati
Bulan purnama hidup ini
Kala pagi ada disisi
Kala senja menemani
Hingga malam larut menghanyut sukma
Mimpi malam terasa menakutkan
Dunia tanpa mu bukanlah mimpiku
Dunia terasa jahat bagiku
Mimpi bagai sesuatu tak berarti lagi tanpamu
Hidup ini bagai sayur tanpa garam
Bagai langit tanpa bintang
Bagai pantai tanpa lautan
Hampa ....... Hampa ........
Melebihi ruang angkasa
Hampa ....... Hampa .......
Kau bukan hanya inti dalam duniaku
Engkau adalah matahariku
Pusat tata suryaku
Engkau semestaku
Kau Bima saktiku
Tapi ternyata ...............
Harus kuterima kenyataan ini ........
Kau pergi dari ku........
Kau meninggalkan ku ........
Melihatmu sebagai pusat dirinya
dan kulihat duniaku runtuh ........
Apa dayaku......??? Apa Kuasaku.......????
Meski hancur tak terganti
Meski benci menyusup tulang
Meski marah tak terbendung
Tetapi ..............................
Kasihku kepadamu melebihi itu semua
Mungkin .......... memang benar
Mungkin .......... aku harus percaya dan mengakuinya
Bahwa ternyata . . . . . .
Cinta tak harus selalu memiliki
Aku tidak pernah menyesali
Aku tidak pernah membohongi
bahwa kau pernah dihati
bahwa kau pernah jadi tambatan hati
Karena aku yang telah memilih untuk mencintai
dan hancur karenanya . . . .
Karena kau pilihanku selalu dan selamanya tak berubah
No comments:
Post a Comment